Senin, 31 Januari 2011

Kambing Jantan 2



Aku lupa rasanya jatuh cinta.



Jadi, jangan tanya perasaan apa yang tengah berkelana di antara remah-remah rasa lainnya yang kunamakan hampa. Meskipun di dalamnya ada kamu dan aku. Dan kata “kita” yang sungguh menggoda untuk lantas diterjemahkan ke dalam bahasa kebersamaan yang nyata. Entahlah...



“Lo nggak apa-apa, kan, kalo kita nyari lagi ke tempat lain?” Pertanyaanmu membuatku gusar. Bukan karena aku sudah mulai lelah dan pegal setelah berjam-jam menemanimu mencari barang—yang kurang ajarnya tak mau kamu sebutkan. Seandainya kamu tahu, melewati waktu berlama-lama denganmu membuatku merasa asing pada diriku sendiri. Entah apa alasannya...



Setelah mendapat anggukanku, tanganmu kemudian menyentuh pundakku dan kurasakan semacam dorongan untuk berjalan dalam komandomu. Meninggalkan toko asesoris kesekian yang kita singgahi hari itu, aku merasa seperti baru saja meninggalkan perasaanku pada kamu sebelumnya. Perasaan wajar dan biasa, yang tergantikan perasaan luar biasa. Entah seluar biasa apa...



“Dari tadi diem aja. Lo capek, ya, jalan sama gue?”



“Iya!” tapi entah kenapa hatiku memungkirinya, bahkan berbisik bahwa aku sangat menikmati petualangan kecil ini. Sialan kan? “Sebenernya lo nyari apaan, sih, sampe harus keluar masuk banyak toko gini?”



“Ya nyari sesuatu yang nggak ada lah. Yang ada, kan, nggak usah gue cari.”



“Sakit, lo! Sampe Miyabi jadi perawan lagi juga sesuatu-yang-nggak-ada itu nggak bakalan pernah lo temui. Namanya juga nggak ada, bego aja lo cari-cari.” Membuang muka, aku kemudian berjalan lebih cepat darimu.



Siapapun akan berpikiran sama denganku: kamu pasti mengejarku. Hell, itu artinya aku bodoh, sebab telah memikirkan sesuatu yang keliru. Bahkan sebenarnya aku enggan memaksa diriku menjadi senorak itu, menjadi seseorang yang sentimentil, yang mendambakan drama picisan di mana seorang pangeran mengejar puteri yang sedang marah untuk meminta maaf. Entahlah, ada apa dengan diriku.



Tetapi, kemudian kurasakan kekesalanku masih dalam kawasan layak ketika kuputuskan melihat ke belakang, kamu sudah tak berada di tempat.



***



Aku lupa kapan tepatnya kita bertemu dan berkenalan.



Jadi, jika suatu saat nanti kita punya banyak waktu untuk membahas segala hal, perbincangan mengenai hari dan tanggal yang bagiku tidak terlalu penting itu menjadi pilihan terakhir. Sekalipun kita tak punya bahan pembicaraan lagi. Tetapi entah kenapa, belakangan aku mulai tertarik untuk menyelidiki segala hal mengenai diriku sendiri. Dan tentang kita berdua.



Tak ada yang spesial dari pertemuan kita, kecuali mungkin satu kenyataan bahwa akhirnya aku bersahabat (dekat) dengan sahabat mantan kekasihku.



Memang bukan hal yang ganjil, tetapi bisa kamu bayangkan, di saat-saat awal kita berteman, bayangan dia selalu menyertai keberadaan kamu. Itu menjadi semacam dua pertentangan yang tak masuk akal, di mana masa lalu dan masa kini-ku meruang dalam satu wujud yaitu kamu. Sampai akhirnya kamu berhasil meyakinkanku bahwa kalian bukanlah dua sosok yang layak dibandingkan antara satu dengan yang lain.



Dan kamu berhasil memberiku perasaan yang lebih aman dengan siratan indah persahabatan.



Tak ada yang berlebihan dalam hubungan kita. Meskipun kamu kerap menjemputku pulang dan sesekali mengantarku pergi bekerja atau ke mana saja. Meskipun kita menjadi partner ber-SMS dan bertelepon ria hingga larut malam. Meskipun untuk momen-momen agak spesial kita saling mengandalkan diri untuk menjadi pendamping satu sama lain. Meskipun terkadang ada bayang-bayang perasaan aneh (namun indah) menghantui setiap kebersamaan kita.



Dan, meskipun kebanyakan orang yang mengenal kita (atau bahkan yang baru pertama kali melihat kita bersama) berpendapat bahwa kita berdua serasi dan lebih cocok menjadi sepasang kekasih.



Namun, selalu ada sesuatu yang memaksa kita untuk menyangkal segala rasa di luar persahabatan itu.



Oh, maaf, mungkin harus kuralat. Mungkin tepatnya bukan memaksa KITA, melainkan memaksa DIRIKU SENDIRI. Ya, diriku yang selalu dihantui bayangan kehilangan.



Bayangan kehilangan.



Ke-hi-lang-an.

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Site Info

Anda ingin membuat sms gratis seperti ini Klik di sini

GRAMEDIA KEDIRI Copyright © 2009 Community is Designed by Bie Converted To Community Galleria by Cool Tricks N Tips